Stored XSS (Cross-Site Scripting)
Stored XSS (Cross-Site Scripting) adalah jenis serangan keamanan yang memungkinkan penyerang untuk menyimpan kode berbahaya di server web, sehingga kode tersebut dapat diakses dan dieksekusi oleh pengguna lain.
Cara Kerja Stored XSS
1. Penyerang menyuntikkan kode: Penyerang menyuntikkan kode berbahaya ke dalam formulir atau input pengguna di situs web.
2. Kode disimpan di server: Kode berbahaya disimpan di server web, biasanya di database atau file.
3. Pengguna lain mengakses kode: Pengguna lain mengakses halaman web yang mengandung kode berbahaya.
4. Kode dieksekusi oleh browser: Kode berbahaya dieksekusi oleh browser pengguna, sehingga dapat melakukan aksi yang tidak diinginkan.
Contoh Serangan Stored XSS
1. Pencurian data: Penyerang dapat mencuri data pengguna seperti username, password, atau informasi kartu kredit.
2. Perubahan password: Penyerang dapat mengubah password pengguna sehingga pengguna tidak dapat mengakses akunnya.
3. Instalasi malware: Penyerang dapat menginstal malware pada perangkat pengguna.
Cara Mencegah Stored XSS
1. Validasi input: Validasi input pengguna untuk memastikan bahwa input tidak mengandung kode berbahaya.
2. Penggunaan karakter escape: Penggunaan karakter escape untuk memastikan bahwa kode tidak dieksekusi oleh browser.
3. Penggunaan Content Security Policy (CSP): Penggunaan CSP untuk membatasi kode yang dapat dieksekusi oleh browser.
4. Penggunaan HTTPS: Penggunaan HTTPS untuk memastikan bahwa komunikasi antara browser dan server aman.
5. Pembersihan data: Pembersihan data yang disimpan di server untuk memastikan bahwa data tidak mengandung kode berbahaya.
Contoh Kode Stored XSS
<script>alert('XSS')</script>
Kode di atas adalah contoh kode Stored XSS yang dapat menyebabkan browser menampilkan pesan "XSS" ketika diakses.
Cara Kerja Stored XSS
1. Penyerang menyuntikkan kode: Penyerang menyuntikkan kode berbahaya ke dalam formulir atau input pengguna di situs web.
2. Kode disimpan di server: Kode berbahaya disimpan di server web, biasanya di database atau file.
3. Pengguna lain mengakses kode: Pengguna lain mengakses halaman web yang mengandung kode berbahaya.
4. Kode dieksekusi oleh browser: Kode berbahaya dieksekusi oleh browser pengguna, sehingga dapat melakukan aksi yang tidak diinginkan.
Contoh Serangan Stored XSS
1. Pencurian data: Penyerang dapat mencuri data pengguna seperti username, password, atau informasi kartu kredit.
2. Perubahan password: Penyerang dapat mengubah password pengguna sehingga pengguna tidak dapat mengakses akunnya.
3. Instalasi malware: Penyerang dapat menginstal malware pada perangkat pengguna.
Cara Mencegah Stored XSS
1. Validasi input: Validasi input pengguna untuk memastikan bahwa input tidak mengandung kode berbahaya.
2. Penggunaan karakter escape: Penggunaan karakter escape untuk memastikan bahwa kode tidak dieksekusi oleh browser.
3. Penggunaan Content Security Policy (CSP): Penggunaan CSP untuk membatasi kode yang dapat dieksekusi oleh browser.
4. Penggunaan HTTPS: Penggunaan HTTPS untuk memastikan bahwa komunikasi antara browser dan server aman.
5. Pembersihan data: Pembersihan data yang disimpan di server untuk memastikan bahwa data tidak mengandung kode berbahaya.
Contoh Kode Stored XSS
<script>alert('XSS')</script>
Kode di atas adalah contoh kode Stored XSS yang dapat menyebabkan browser menampilkan pesan "XSS" ketika diakses.